H u d r e a m

Pulau Sempu 5 tahun yang lalu Membaca berita yang beberapa hari ini sedang ramai di bicarakan di media sosial tentang pulau sempu yang sekarang menjadi tempat timbunan sampah para "pengunjung" . Saya sangat ngerti sih, kalo di era sekarang traveling itu lagi booming banget. Semakin tempat itu indah/menarik/unik untuk dikunjungi maka keinginan kita untuk kesana semakin besar. Ditambah lagi, kita-kita orang yang masih muda, maunya eksis terus biar dianggap keren. Hmmmm, guys, kalo tujuan kalian ke pulau sempu masih demikian, sebaiknya kalian ke kamar mandi dulu, trus cuci muka, trus kalo bisa sampoan sekalian. Dan saya sekarang sudah melkukan sampoan itu. Jadi, tujuan saya sekarang adalah gak mau liat pulau sempu tambah sengsara lagi. Saya gak mau banyak orang yang tahu tentang pulau sempu terus jadi kunjungan hanya sekedar untuk buang sampah sembarangan dan merusak ekosistem yang ada didalamnya (kecuali kunjungan untuk penelitian). Saya sudah cukup menyesal nge

sipoholon dari bawah Tidak jauh dari lokasi sumber  Air Soda  alami yang berada dikota tarutung, sumber air panas belerang yang indah ini juga memiliki keunikan tersendiri menurut saya. Sumber air panas belerang sipoholon namanya, terletak di pinggir jalan besar lintas tapanuli tengah - medan sumber air panas ini sangat mudah dijangkau dan menarik untuk dikunjungi. Keunikan dari sibaholon dia memiliki batu-batu belerang yang berwana-warni dan airnya pun cukup aman untuk di buat mandi, bahkan dijadikan sumber pemandian air panas yang ditampung oleh beberapa rumah makan dan penginapan yang berada dilokasi sekitaran kawah belerang tersebut. Anak-anak penduduk sekitar menjadikan kolam-kolam belerang tersebut sebagai tempat mereka bermain, berenang dan mandi pada waktu sore hari. Selain itu Sipoholon juga memiliki kawah belerang yang menarik, ada yang menyerupai air terjun, kolam-kolam kecil dan lubang-lubang yang menyemburkan air panas bumi. Tapi sayang saat saya berkunjung kesana, l

Pengen cerita pengalam saya saat berpergian mengguanakan bis dengan merk bis yang sama di sumatera, pengalaman pertama agak kurang enak dibadan, maksud kurang enak dibadan disini adalah selama perjalanan 10 jam bangku yang saya tempati tidak ada sandaranya dan orang sini nyebutnya bangku tempel alhasil boyok saya kurang enak, saat itu juga dalam ati saya bilang " sisok meneh emoh numpak bis merk iki meneh..kapok..!!"  Dan bulan lalu lagi-lagi saya coba bis merk yang sama karena ga ada pilihan, setelah lontang-lantung hampir 3 jam dipinggir jalan di daerah kota deli serdang nunggu travel yang dari siang sudah saya booking ga dateng-dateng dan pada akhirnya sang travel telepon bahwa mobil yang kearah tempat tujuan saya ga jadi berangkat alias batal brangkat.. lagi-lagi dalam ati saya bilang " asuu... tiwas ngenteni suweee cuuk.." hmmm.. #misohmisoh . Karena waktu udah sore saya coba nunggu bis yang lewat dan berharap masih ada bis yang menuju ketempat yang say