Ojo kesel dadi wong apik lee

mengalirlah seperti air terjun di belakangku 
Awal tahun yang saya awali dengan sebuah perjalanan yang lumayan asyik, berjalan sendiri mengunjungi tempat dimana orang-orang menjalani hidupnya sangat sederhana tapi ikhlas, yaap mungkin itu yang bisa saya utarakan. Sebuah desa yang beberapa tahun yang lalu di telan gempa yang cukup besar hingga menghilangkan satu desa, sebuah desa yang terletak di pinggiran kota jogjakarta. 

Disitu saya mengenal mas mono remaja yang sekarang aktif sebagai pengelola wisata desa dome, banyak ceriya yang saya dapat dari mas mono, cerita tentang sejarah desa tersebut, sejarah bukit-bukit didaerah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan sampai cerita tentang air terjun yang sangat indah menurut saya. Kearifan lokal yang sangat masih terjaga hingga saya dapat berbaur dan tinggal untuk menginap di desa tersebut. 

Dari keluarga mas mono saya banyak mendapat "wejangan" terutama dari ibu mas mono yang baru pertama kali ketemu dia sudah menganggap saya seperti anaknya sendiri aahhh saya merindukan keluarga mas mono dan suasana desa tersebut hihihi setidaknya saya sudah mengawali tahun 2016 dengan dipertemukan orang-orang hebat dalam menjalani hidup yang bagi mereka sederhana namun bagi saya luar biasa. sebuah kata dari sang ibu yang akan saya ingat dan mudah-mudahan saya bisa menjalaninya. 

" Ojo kesel dadi wong apik lee "

Selamat tahun baru 2016 untuk teman-temanku semua, semoga ditahun ini kita semua selalu menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepanya untuk dirikita, keluarga dan orang-orang di sekeliling kita semua.. Aminnn :)


Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah tanpa masalah..

Postingan populer dari blog ini

of monsters & men - little talks

Tongging dan Uang Kertas Seribu Rupiah Tahun 1992

Air Terjun 7 Bidadari