Jembatan Akar
Jembatan Akar Yang di Ceritakan Guru SMP saya |
Berawal dari cerita guru saya waktu saya masih SMP, Beliau bercerita tentang sebuah jembatan yang dirajut dari sebuah akar pohon. Dari cerita guru saya itulah keinginan saya untuk bisa lihat secara langsung jembatan itu saya simpan sampai sekarang.
Dan beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan main ke sumatera barat, dan saya ingat kata guru saya waktu itu kalau jembatan akar tersebut berada di daerah sumatera barat. mulailah saya cari informasi tentang keberadaan jembatan tersebut. setelah bertanya teman yang ada di kota padang dapatlah informasi kalau jembatan tersebut berada di daerah painan kurang lebih 4 jam perjalanan dari kota padang. Dan hari itu juga saya berangkat menuju jembatan akar tersebut dengan teman saya. Perjalan menuju painan sangatlah indah, di mulai dari sebuah pelabuhan legendari "Teluk Bayur" kita menyusuri pesisir laut sumatera barat yang sangat indah. Setelah berkendara kurang lebih 4 jam sampailah kita di lokasi jembatan tersebut. Tersenyum gembira :) hampir tidak percaya saya bisa sampai disini dan bisa melihat langsung jembatan tesebut, seketika saya langsung ingat perkataan guru SMP saya
"suatu saat jika kalian melihat secara langsung jembatan tersebut.. kalian akan terpesona akan keindahan dan keunikan jembatan tersebut"
Yupp.. sekarang saya sudah disini dan terpesona benar guru.. (dalam hati saya bicara)
Menurut cerita warga setempat dahulu ada seorang tokoh adat sekitar yang bernama Pakih Sokan yang menanam dua pohon beringin di kedua tebing yang saling berhadapan antara dusun Pulut-Pulut dan dusun Lubuk. Beliau berjanji akan menyelenggarakan ritual siram darah kambing apabila akar-akar kedua pohon tersebut bisa terkait satu sama lainya. dan entah bagaimana dalam berjalanya waktu dan perkembangannya akar kedua pohon beringin tersebut saling berkaitan membentuk sebuah jembatan. Kontan Pakih Sokan teringat akan janjinya dan langsung menggelar ritual siram darah kambing diantara pertautan akar jembatan tersebut, dan sampai sekarang ritual siram darah kambing masih di lakukan setahun sekali oleh masyarakat sekitar dua desa tersebut.
Jembatan akar ini memiliki panjang sekitar 25 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian dari permukaan air sungai kurang lebih 7 meter. konon jembatan ini mulai terbentuk sekitaran tahun 1890 dan baru dapat digunakan sebagai jembatan pada tahun 1916. Dengan kata lain, proses alami merajut akar menjadi sebuah jembatan membutuhkan waktu sekitar 26 tahun. Dan saat ini kondisi jembatan semakin lama semakin tua walaupun akar-akar pohon tersebut semakin kuat dan besar akan tetapi jembatan tersebut hanya boleh dilalu untuk pejalan kaki saja.
Jembatan Akar Yang di Ceritakan Guru SMP saya |
bersama anak2 setempat |
Terima kasih TUHAN sudah mengabulkan mimpi kecil saya lagi :)
asyiik kesampaian mimpinya.
BalasHapus1890 Mas? wahh mantep banget tuanya tuh jembatan
BalasHapushehehe menurut cerita masyarakat setempat tahun segitu pak :)
BalasHapus