Barus & Pembalseman Mumi Firaun

pintu gerbang Barus
Berawal dari sebuah artikel yang pernah saya baca berjudul "Barus dan Pembalseman Mumi Firaun" membuat saya heran dan penasaran, Karena di negri tercinta ini ada sebuah kota kecil yang memiliki sejarah masa lalu yang sangat hebat.

Disitu dikisahkan secara ringkas namun lugas, bahwa kota kecil Barus yang berada di pesisir barat propinsi sumatera utara itu, diantara kota Singkil Aceh dan Sibolga dulunya sangat sangat terkenal. Sesuai dengan namanya, kota barus merupakan penghasil kapur wewangian yang populer dengan nama kapur barus yang berkualitas tinggi. Konon kota Barus merupakan satu-satunya kota di Nusantara yang pernah dicatat diberbagai literatur sejak awal Masehi dalam bahasa Arab, India, Tamil, Yunani, Syria, Armenia dan China.
gerbang masuk makam papan tinggi

Lebih jauh artikel itu menyebutkan bahwa Claudius Ptolomeus, seorang ahli geografi astronom yang juga Gubernur Yunani di abad ke-2 Masehi membuat peta yang mencantumkan nama Barousai, sebagai bandar niaga di pesisir Barat Sumatera yang menghasilkan wewangian dari sejenis kapur. Bahkan diceritakan pula bahwa kapur wangi yang diolah dari getah kayu kamfer dari kota barus telah dibawa ke Mesir untuk dimanfaatkan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5000 tahun sebelum Masehi.

Karena begitu pentingnya Barus, maka sejak lama sekali dalam dunia dagang dikenal nama-nama Baros, Balus, Pansur, Fansur, Pansuri (dari desa Pansur sedikit di utara Barus), Kalasputra (dari kata Kalasan, daerah penghasil kapur barus antara kota Barus dan Sungai Chenendang), Karpura-dwipa, Barousai (oleh Ptolomeus), Warusaka dan lain-lain.

Dan beberapa waktu yang lalu rasa penasaran saya tentang sejarah kota Barus terjawab, saya berkesempatan berziarah ke Pemakaman tua pertama yang konon dianggap paling tua berada di sebuah bukit nan terpencil, Makam ini berlatar belakang panorama kota Barus dan Samudera Indonesia di sisi barat, berada diatas ketinggian kurang lebih 200 meter diatas permukaan laut. Badan bukit menuju makam cukup terjal, memiliki kemiringan hingga 45 derajat, Bantuan lebih dari tujuh ratus anak tangga sepanjang 225 meter tidak mampu mengurani rasa leleah para peziarah lainya untuk mencapai puncaknya. 
tangga menuju makam panjang

Masyarakat barus menyebutnya Makam Papan Tinggi. Dahulu, bukit ini merupakan daerah pengambilan  kayu oleh masyarakat yang akan dijadikan bilah-bilah papan. Sejak hadirnya sebuah pemakaman, maka tempat ini dinamakan Makam Papan Tinggi.

Sesampainya diatas puncak bukit, disitulah terdapat makam istimewa yang memiliki panjang kurang lebih 9 meter dengan nisan setinggi 1.5 meter. Di sekeliling makam panjang terdapat beberapa makam sederhana dimana nisan-nisanya berupa batu yang ditegakan tanpa adanya tanda sama sekali. Makam papan tinggi diperkirakan berada pada tahun 1239 Masehi. berdasarkan tulisan yang tertera pada pilar didekat makam panjang.

Komplek makam panjang dikelilingi pagar dan dinaungi pohon besar, Dahulu, menurut cerita warga sekitar, disamping makam panjang tertanam sebuah guci tua yang mengalir air tanpa henti meski pada musim kemarau. Kini tempat yang dahulunya terdapat guci tuanya, kini hanya tinggal bekas berupa lubang tanah berbentuk kotak sedalam 20 sentimeter dengan digenangi sedikit air.

setengah perjalanan menuju makam panjang

Dan tokoh utama yang dimakamkan di pemakaman papan tinggi ini adalah Syekh Mahmud, penyebar agama islam yang berasar dari kota Hadramaut Yaman. Belum diketahui pasti kapan pertama kali Syekh Mahmud datang pertama kali ke Nusantara (Barus) sebagai penyebar Agama Islam, konon menurut cerita sejarawan kota Barus, Syekh Mahmud masih ada hubungan kerabat dengan Nabi Muhammad SAW. dan menurut para peneliti juga bahwa islam pertama kali masuk ke Nusantara melalu kota Barus yang dibawa atau disebarkan oleh Syekh Mahmud.

Sekarang Barus hanya menjadi sebuah kecamatan kecil yang terlupakan, dengan kisah sejarahnya yang besar dan keindahan alamnya serta kekayaan alamnya yang sangat luar biasa.
makam Syekh Mahmud
puncak makam papan tinggi


Komentar

  1. tuh kan, ada tempat eksotik begini yang baru diekspos disini. sayang banget ya mas. btw top tenan njenengan udah pernah kesana

    BalasHapus
  2. sejak kemaren saya buka2 posting ini, tapi nggak kebuka

    BalasHapus
  3. Pak Zach: hehe saya udah pengen banget bisa ke barus dari dulu pak, setelah baca sejarnya jd tambah penasaran..:) kebetulan kemaren ada waktu jadi bisa ngunjungin barus, tp sayang banget pak, dengan sejarah besarnya, sekarang barus cuma hanya mencadi sebuah kecamatan yg mungkin agak terlupakan.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah tanpa masalah..

Postingan populer dari blog ini

of monsters & men - little talks

Tongging dan Uang Kertas Seribu Rupiah Tahun 1992

Air Terjun 7 Bidadari