Desa itu bernama "Sibanggor Julu"

desa sibanggor julu

Beberapa minggu yang lalu akirnya rasa  penasaran saya akan sebuah desa purba di sumutera utara terjawab, sebuah desa yang bermana "desa sibanggor julu"  itu terletak di kaki gunung sorik merapi, konon usianya sudah ratusan tahun dan sampai sekarang masih ada keberadaanya. dimulai dari kota padangsidimpuan saya berangkat menuju kota panyabungan, dan dari kota panyabungan menurut informasi yang saya dapatkan jika mau menuju desa tersebut kurang lebih 1 jam. setelah beberapa kali nyasar akirnya saya sampai juga di desa tersebut. 

Apa yang saya dengar tentang desa tersebut sebelumnya adalah sebuah desa kuno yang bangunanya semuanya menggunakan atap ijuk dengan bentuk atap bangunan yang mengerucut dan tertata secara rapi. setibanya disana semua yang saya dengar ternyata benar keberadaanya, sebuah desa yang sangat asri diantara hutan batang natal dan kawasan hutan batang gadis, dimana desa tersebut memang merupakan desa terakir yang terletak persis di kaki gunung sorik merapi. Gunung sorik merapi merupakan gunung api yang masih aktif sampai sekarang.

Pertama kali saya masuk di desa itu suasana perkampungan kuno nya masih sangat terasa, di depan rumah mereka banyak sekali hasil-hasil bumi yang sedang di jemur, banyak orang tua (inang-inang) yang masih menggunakan ikat kepala khas batak, para penghuni rumah sedang berbincang-bincang di teras rumah mereka dengan para keluarganya. sebuah desa yang berhawa sejuk dan penduduk-penduduknya yang sangat ramah, sepanjang saya berjalan di setiap lorong-lorong desa tersebut mereka selalu tersenyum.

Sebuah pengalaman baru bagi saya bisa berada di sebuah desa yang sangat-sangat indah itu yang akan selalu saya ingat dalam hidup saya, Betapa negara ini memang sangat indah, negara yang kaya akan sebuah cerita sejarah dan tradisi kebudayaanya. 

pose gaya patung :)

Komentar

  1. ini mungkin kampung sembara dan farida versi sandiwara radio ya mas. sorik marapi.

    BalasHapus
  2. pak zach: mungkin saja kisanak...
    hehehe :)

    BalasHapus
  3. betul datuk (sembara kepada datuk panglima kumbang).
    selimut kabut, datanglah.
    dan farida pun datang dengan wajah Ida Iasha-nya.

    BalasHapus
  4. pak zach: hehehe jadi inget banget pas cerita endingnya sembara membunuh mardian dan menyelamatkan farida...sweet banget hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah tanpa masalah..

Postingan populer dari blog ini

of monsters & men - little talks

Tongging dan Uang Kertas Seribu Rupiah Tahun 1992

Air Terjun 7 Bidadari