terima kasih matahariku
Ini cerita tentang keindahan matahari pada waktu terbit dan terbenam, di negri ini INDONESIA matahari terbit dan terbenam bukan hanya terlihat indah jika kita lihat di puncak gunung ataupun di pantai. dari atas gerbong kereta api dan di tengah kota keindahan matahari juga sangat terlihat indah di negri ini.
Ini cerita perjalanan saya ke ibukota dengan matahari :-)
pagi itu pukul 5.30wib saya di sambut dengan matahari yang baru muncul dari peraduanya, warna kuning emas membangunkan saya pagi itu, dan hamparan awan putih yang bertebaran seakan-akan berbicara..
"haii hud..bangunlah dari tempat dudukmu dan lihatlah matahari pagi ini dari pintu gerbong kereta belakangmu"
dan dengan berjalan gontai dengan mata yang masih belum sepenuhnya terbuka saya di mengintip matahari itu dari jendela dan pintu gerbong kereta dan dalam hati berkata " selamat pagi matahariku "
dan siang itu di ibukota saya di suguhi awan biru dengan gerombolan awan putih yang seakan-akan menyapa saya " haii hud, selamat datang di jakarta " :)
sangat silau tapi indah
Sore harinya lagi-lagi jakarta menyambut saya dengan anggun dan indah, warna biru ke emasan bercampur orange awan putih yang tidak bergerombol lagi seakan-akan melambay-lambay minta di perhatikan :)
sore itu jakarta
Sebuah perjalanan yang mengingatkan saya akan surah Ar-rahman, yang di setiap akir penutup surat terdapat penjelasan Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban yang artinya : “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
terima kasih TUHAN atas nikmat yang engkau berikan dan limpahkan selama ini..
mantep mas, viewnya bagus bAnget. yang motret jago banget.
BalasHapushehehe makasih pak zach..:)yang motret lagi beruntung banget dapet momen itu :)
BalasHapusKeren banged foto"nya mas Huda
BalasHapusterutama yang untuk spot" Mataharinya, suka banged :)
terima kasih gha...kebetulan pas mataharinya juga bagus :)
BalasHapusiya, saya setuju dengan Mbak Mega
BalasHapuspak zachflazz : hehehe terima kasih sekali lagi pak, oh iya, sekarang kereta ekonomi tawang jaya yang saya naikin kemaren sekarang berAC, mungkin itu kenang-kenangan terindah yang di berikan kreta ekonomi tanpa AC tawangjaya ke saya hehehehe
BalasHapus